ANALISIS
KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS PADA KORAN RIAU POS MINGGU, 20 JULI 2014
Pada
koran Riau Pos ini masih terdapat kesalahan dalam segi bahasa tulis, dimana
kesahan tersebut akan dijelaskan dibawah ini:
1.
Adanya
Pengaruh Bahasa Daerah
Pada koran Riau Pos halaman 15, tanggal 20 Juli 2014 terdapat
kesalahan berbahasa dari segi penulisan karena pengaruh bahasa daerah, yaitu
pada kata “kesemrawutan”. Kata kesemrawutan merupakan suatu dialek bahasa Jawa.
Dalam Depdiknas (2008:1265) kesemrawutan adalah keadaan semrawut, kacau balau
(tidak teratur).
Bentuk tidak baku
a)
Dengan
kondisi jalan yang tidak baik, maka akan mengakibatkan kesemrawutan lalu
lintas bagi pengguna jalan.
Bentuk baku
a)
Dengan
kondisi jalan yang tidak baik, maka akan mengakibatkan ketidak teraturan
lalu lintas bagi pengguna jalan.
2.
Penggunaan
Istilah Asing
Pada halaman 15, terdapat kesalahan
berbahasa dari segi penulisan karena penggunaan istilah asing, dimana tertera
kesalahan penulisan pada kata stand
by yang merupakan bahasa Inggris, memiliki arti siap.
a)
Kemudian
jika ada insiden, alat berat sudah kita stand by kan.
Bentuk baku
a)
Kemudian
jika ada insiden, alat berat sudah kita siap kan.
3.
Penjamakan
yang Ganda
Pada halaman 1, terdapat kesalahan
berbahasa dari segi penulisan karena penjamakan yang ganda, sehingga
terjadi bentuk yang kacau. Kesalahan ini terdapat pada penulisan “janji-janji
masing-masing”.
Bentuk tidak baku
a)
Dalam
keadaan begitu pula, janji-janji masing-masing calon presiden, didengar
dan disimak kembali.
Bentuk
baku
a)
Dalam
keadaan begitu pula, janji masing-masing calon presiden, didengar dan
disimak kembali.
4.
Penggunaan
Unsur yang Berlebihan atau Mubazir
Pada halaman 13, terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan
karena penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir, kata-kata tersebut mengandung makna yang sama
digunakan sekaligus dalam sebuah kalimat. Kesalahan penulisannya terdapat pada
kata “tercabik dan terkoyak”. Dalam Depdiknas (2008:231) tercabik
mempunyai arti terkoyak, tersobek, terobek. Sedangkan terkoyak dalam
Depdiknas (2008:739) memiliki arti cabik, robek, sobek.
Bentuk tidak
baku
a)
Semua
yang mulai tercabik dan terkoyak dari anak bangsa ini, bisa tersulam
indah dalam silatrahmi Idul Fitri
Bentuk
baku
a1) Semua yang mulai tercabik dari anak
bangsa ini, bisa tersulam indah dalam silatrahmi Idul Fitri.
a2) Semua yang mulai terkoyak dari anak
bangsa ini, bisa tersulam indah dalam silatrahmi Idul Fitri.
5.
Susunan
Kata yang Tidak Tepat
Pada
halaman 5, terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan karena susunan kata
yang tidak tepat. Salah satu kesalahan dalam susunan kata yaitu pengaruh bahasa
asing. Pada koran Riau Pos ini terdapat kesalahan pada penulisan “dapat
segera”.
Bentuk tidak
baku
a)
Beliau
mendesak aparat kepolisian dapat segera menangkap dan mengadili pelaku.
Bentuk baku
a)
Beliau
mendesak aparat kepolisian segera dapat menangkap dan mengadili pelaku.
6.
Penjamakan
yang Ganda
Pada
halaman 1, terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan karena penjamakan
yang ganda, sehingga terjadi bentuk yang kacau.
Bentuk tidak baku
a) Putri merupakan satu-satunya
perwakilan Riau yang berhasil masuk dalam babak lima besar.
bentuk baku
a) Putri
merupakan perwakilan Riau yang berhasil masuk dalam babak lima besar.
7.
Penggunaan
Unsur yang Berlebihan atau Mubazir
Pada halaman 1, terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan
karena penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir, kata-kata tersebut mengandung makna yang sama
digunakan sekaligus dalam sebuah kalimat. Terdapat kesalahan pada penulisan
“dampak pada adanya”.
Bentuk tidak baku
a)
Idealnya dalam prespektif ekonomi, ramadan memberi dampak pada adanya pemerataan
pendapatan.
Bentuk baku
a) Idealnya
dalam prespektif ekonomi, ramadan memberi dampak pada pemerataan
pendapatan.
8.
Penggunaan
Unsur yang Berlebihan atau Mubazir
Pada halaman 3 paragraf kedua, terdapat kesalahan berbahasa dari
segi penulisan karena penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir, kata-kata tersebut mengandung makna yang sama
digunakan sekaligus dalam sebuah kalimat. Terdapat kesalahan pada penulisan
“sebab musababnya”.
Bentuk tidak
baku
a)
Dia menjelaskan, kebocoran itu pasti ada sebab musababnya, namun
pihaknya enggan menyimpulkan lebih jauh.
Bentuk baku
a) Dia menjelaskan, kebocoran itu pasti ada sebabnya, namun
pihaknya enggan menyimpulkan lebih jauh.
9.
Penggunaan
Unsur yang Berlebihan atau Mubazir
Pada halaman 1 paragraf keempat, terdapat kesalahan berbahasa dari
segi penulisan karena penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir, kata-kata tersebut mengandung makna yang sama
digunakan sekaligus dalam sebuah kalimat. Terdapat kesalahan pada penulisan
“dengan fasihnya dan dengan”.
Bentuk tidak baku
a)
Putri
dengan fasihnya dan dengan merdunya melantunkan lagu yang
mempunyai lirik Every night in my dreams, I see you, I feel you That is how
I know you go on. (halaman 1, paragraf 4)
Bentuk baku
a)
Putri
dengan fasihnya dan merdunya melantunkan lagu yang mempunyai lirik Every
night in my dreams, I see you, I feel you That is how I know you go on.
10.
Penggunaan
Unsur yang Berlebihan atau Mubazir
Pada halaman 2 paragraf ketiga,
terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan karena penggunaan unsur yang
berlebihan atau mubazir, kata-kata tersebut
mengandung makna yang sama digunakan sekaligus dalam sebuah kalimat. Terdapat
kesalahan pada penulisan “kejadian peristiwa”
Bentuk tidak baku
a) Karena takut, Fauzi Cs akhirnya mengabarkan kejadian
peristiwa itu kepada keluarganya di Aliantan lewat ponsel.
Bentuk baku
a1) Karena takut, Fauzi Cs akhirnya
mengabarkan kejadian itu kepada keluarganya di Aliantan lewat ponsel.
a2) Karena takut, Fauzi Cs akhirnya
mengabarkan peristiwa itu kepada keluarganya di Aliantan lewat ponsel.
11.
Penggunaan
Unsur yang Berlebihan atau Mubazir
Pada halaman 2 paragraf kelima, judul koran “2 Desa Bentrok Massal
di Rohul” terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan karena penggunaan
unsur yang berlebihan atau mubazir,
kata-kata tersebut mengandung makna yang sama digunakan sekaligus dalam
sebuah kalimat. Terdapat kesalahan pada penulisan “sekitar”,
Bentuk tidak
baku
a) Sekitar pukul 21.30 Wib sekitar 400 massa datang
dari Aliantan.
Bentuk baku
a) Sekitar
pukul 21.30 Wib, 400 massa datang dari Aliantan.
12. Penjamakan yang Ganda
Pada
halaman 17, terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan karena penjamakan
yang ganda, sehingga terjadi bentuk yang kacau.
Bentuk tidak baku
a)
Disamping model-model hijab yang bermacam-macam telah ‘membius’
remaja untuk memakainya.
Bentuk
baku
a)
Di samping model hijab yang bermacam-macam telah ‘membius’ remaja
untuk memakainya.
13. Penjamakan yang Ganda
Pada
halaman 17, terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan karena penjamakan
yang ganda, sehingga terjadi bentuk yang kacau. Terdapat kesalahan pada
penulisan “banyak lomba-lomba”.
Bentuk tidak baku
a) Banyak
lomba-lomba mencari bakat modeling yang mengenakan busana muslim digelar.
Bentuk
baku
a)
Banyak lomba mencari bakat modeling yang mengenakan busana muslim digelar.
14. Penggunaan Istilah Asing
Pada halaman 19, terdapat kesalahan
berbahasa dari segi penulisan karena penggunaan istilah asing, dimana terdapat
kesalahan penulisan pada kata skill yang
merupakan bahasa Inggris, memiliki arti keterampilan.
Bentuk tidak baku
a) Parahnya, pendatang tersebut tidak didominasi mereka yang
memiliki skill melainkan mereka yang dengan modal nekat untuk datang.
Bentuk
baku
a)
Parahnya,
pendatang tersebut tidak didominasi mereka yang memiliki keterampilan melainkan
mereka yang dengan modal nekat untuk datang.
15.
Adanya
Pengaruh Bahasa Daerah
Pada halaman 19, terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan
karena pengaruh bahasa daerah, yaitu
pada kata “basamo”. Kata basamo merupakan suatu dialek bahasa Minang. Dalam
bahasa Indonesia, basamo memiliki arti “bersama”.
Bentuk tidak baku
a)
Untuk mudik basamo, dikatakan Dir Binmas Kombes Pol Drs Sugiyono SH MH,
pihak kepolisian sudah mengkoordinasikannya dengan dinas perhubungan,
pemerintah daerah.
Bentuk baku
a)
Untuk mudik basamo, dikatakan Dir Binmas Kombes Pol Drs Sugiyono SH MH,
pihak kepolisian sudah mengkoordinasikannya dengan dinas perhubungan,
pemerintah daerah.
16.
Penggunaan
Unsur yang Berlebihan atau Mubazir
Pada halaman 19, terdapat kesalahan
berbahasa dari segi penulisan karena penggunaan unsur yang berlebihan atau
mubazir, kata-kata tersebut mengandung
makna yang sama digunakan sekaligus dalam sebuah kalimat. Terdapat kesalahan
pada penulisan “dengan penerbangan dengan pesawat”.
Bentuk tidak baku
a)
Raisa menjadi salah satu selebriti yang resah dengan penerbangan dengan
pesawat.
Bentuk baku
a) Raisa
menjadi salah satu selebriti yang resah dengan penerbangan pesawat.
17. Penggunaan Istilah Asing
Pada halaman 22 paragraf pertama,
terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan karena penggunaan istilah
asing, dimana terdapat kesalahan penulisan pada kata junk food yang merupakan penggunaan
bahasa Inggris, memiliki arti masakan siap saji.
Bentuk tidak baku
a)
Selain
dapat meningkatkan nafsu makan terutama junk food, ada sejumlah masalah
kesehatan yang berkaitan dengan kurang tidur.
Bentuk
baku
a)
Selain
dapat meningkatkan nafsu makan terutama masakan siap saji, ada sejumlah
masalah kesehatan yang berkaitan dengan kurang tidur.
18. Kalimat yang Tidak Logis
Pada halaman 37,
terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan karena kalimat yang tidak
logis, dimana terdapat kesalahan penulisan pada kata “dilayangkan”. Kata
dilayangkan seharusnya diubah menjadi “diberikan”.
Bentuk tidak baku
a)
Contoh,
pada 2009, titik api di gambut Sumsel 1.961, banyak protes dilayangkan
kepada pemerintah maupun perusahaan.
Bentuk baku
a) Contoh, pada 2009, titik api di gambut Sumsel 1.961, banyak
protes diberikan kepada pemerintah maupun perusahaan.
19.
Penggunaan
Unsur yang Berlebihan atau Mubazir
Pada halaman 42, paragraf pertama
terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan karena penggunaan unsur yang
berlebihan atau mubazir, kata-kata
tersebut mengandung makna yang sama digunakan sekaligus dalam sebuah kalimat.
Terdapat kesalahan pada penulisan “berbagai program”
Bentuk tidak baku
a)
Berbagai
program dalam mewujudkan komitmen tersebut berbagai
program kegiatan baik itu dilingkungan dalam dan di luar kawasan kampus.
Bentuk
baku
a)
Berbagai
program dalam mewujudkan komitmen kegiatan
tersebut baik itu dilingkungan dalam dan di luar kawasan kampus.
DAFTAR PUSTAKA
Setyawati,
Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Depdiknas.
2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Ngga ada gambar keseluruhan korannya ?
BalasHapusTanda banca kesalahan it dimno kak
BalasHapus