ANALISIS
KESALAHAN BERBAHASA TATARAN MORFOLOGI PADA MAJALAH GAUL EDISI 35
Pada
Majalah Gaul edisi 35, ini masih terdapat kesalahan dalam segi bahasa tulis,
dimana kesahan tersebut akan dijelaskan dibawah ini:
Pada Majalah Gaul edisi 35
halaman dua, terdapat kesalahan pada penyingkatan Morf men-, me-, meng.
Kesalahan pertama pada kata “ngikutin”, kata tersebut merupakan penyingkatan
morf meng-, jadi bentuk baku yang benar adalah “mengikuti”, dalam
Depdiknas (2008:523) kata mengikuti adalah v 1 menurutkan (sesuatu yang
berjalan di depan , yang telah ada); mengiringi; menyertai, 2 turut belajar
atau mendengarkan, 3 memperhatikan.
Kesalahan kedua terletak pada kata
“ngerasa”, kata tersebut merupakan penyingkatan morf me-, jadi bentuk
baku yang benar adalah “merasa”. Dalam Depdiknas (2008:1145), kata merasa
adalah v 1 mengalami rangsangan yang mengenai (menyenyuh) indra (seperti
yang dialami lidah, kulit, dan badan); 2 mengalami rasa dalam hati.
Kesalahan ketiga terdapat pada kata
“nentuin”, kata tersebut merupakan penyingkatan morf me-. Bentuk baku
yang benar adalah “menentukan”. Keempat, terdapat pula kesalahan penulisan
“ngejalanin”, kata tersebut termasuk pada penyingkatan morf men-. bentuk
baku yang benar adalah “menjalani”.
Pada halaman dua juga terdapat kesalahan pada bentuk dasar yang
tidak tepat, terdapat pada kata “emang”. Bentuk baku yang benar dalam kata
tersebut adalah “memang”. Selain itu, ada pula kata “banget” dalam bentuk baku,
kata banget diubah menjdi “sekali”. Pada kata “udah” juga salah, penulisan
bentuk baku yang benar adalah “sudah”. Selain kata “sudah”, pada halaman 2 juga
terdapat kesalahan pada bentuk dasar, yaitu pada kata “bareng”. Bentuk baku
yang benar adalah “bersama”.
Halaman tiga terdapat
kesalahan pada kata ngasih, bakal, kalo, ngajak, deket, banget, ngungkapin,
dan gak. Kata tersebut mengacu pada kesalahan berbahasa tataran
morfologi dalam penyingkatan morf dan kesalahan pada bentuk dasar yang tidak
tepat. Kata ngasih dalam bentuk baku seharusnya mengasih dan ini
merupakan penyingkatan morf me-. Dalam Depdiknas (2008:631), mengasih
adalah v member. Kata bakal dalam bentuk baku seharusnya menjadi akan.
Kesalahan ini merupakan bentuk dasar yang tidak tepat.
Kata kalo, deket, banget, dan gak termasuk dalam
kategori kesalahan pada bentuk dasar yang tidak tepat. Bentuk baku dari kata
tersebut adalah kalau, dekat, sekali, dan tidak. Dalam depdiknas
(2008:607), kalau adalah p 1 kata penghubung untuk menandai syarat, 2
seandainya, 3 bagi; adapun. Depdiknas (2008:305), dekat adalah a 1
pendek, tidak jauh; 2 hampir; 3 berhampiran; 4 akrab; 5 menjelang. Depdiknas
(2008:1242), sekali adalah adv satu kali. Depdiknas (2008:1460), tidak
adalah adv partikel untuk menyatakan pengingkaran, penolakan,
penyangkalan.
Pada
halaman sebelas terdapat kesalahan pada bentuk dasar yang tidak tepat di
penulisan kata temen, udah, ditutupin, diminumin, dan belom. Bentuk baku
dari kata tersebut adalah teman, sudah, ditutupkan, diminumkan, dan belum.
Dalam Depdiknas (2008:1429) teman adalah n 1 kawan; sahabat 2 orang
yang bersama-sama bekerja. Depdiknas (2008:1346) sudah adalah adv 1
telah jadi; telah sedia; selesai, 2 habis; berakhir, 3 telah lalu, 4 cuplikan
sekian saja. Depdiknas (2008:1510) tutup adalah n benda yang menjadi
alat untuk membatasi suatu tempat sehingga tidak terlihat isinya, tidak dapat dilewati,
terjaga keamanannya. Depdiknas (2008:917) diminumkan adalah v diberikan
minuman sesuatu. Depdiknas (2008:166) belum adalah adv masih dalam
keadaan tidak.
Terdapat
pula kesalahan pada penyingkatan morf me-, pada kata lakuin,
ngurangin, ngebedain. Bentuk baku yang benar adalah melakukan,
mengurangi dan membedakan.
Pada
halaman 10 di atas terdapat kesalahan pada bentuk dasar yang tidak tepat, di
penulisan kata seneng, coz, temen-temen, kalo, disiapin, sampe, pingin, dan
gitu. Bentuk baku yang benar
adalah senang, soalnya, teman-teman, kalau, disiapkan, sampai, ingin,
dan begitu. Depdiknas (2008:1267) senang adalah a 1 puas dan
lega, tanpa rasa susah dan kecewa; 2 betah; 3 berbahagia; 4 suka; 5 sayang; 6
dalam keadaan baik; 7 mudah. Depdiknas (2008:607) kalau adalah p 1 kata
penghubung untuk menandai syarat; 2 seandainya; 3 bagi. Depdiknas (2008:1216)
sampai adalah v 1 mencapai; datang; tiba, 2 terbatas; 3 terlaksana; 4
cukup; 5 lebih dari; 6 hingga; 7 mencapai tujuan. Depdiknas (2008:536) ingin adalah
adv hendak; mau; berhasrat.
Depdiknas (2008:156) begitu adalah pron 1 seperti itu; demikian itu.
DAFTAR
PUSTAKA
Setyawati,
Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar