Senin, 24 November 2014

SINTAKSIS (ANALISIS FRASE PADA BUNGKUS MAKANAN)

Nama                         : Suci Vianty Leovika
Kelas                          : 5 F
NPM                           : 126211921
MK                             : Sintaksis
ANALISIS FRASE PADA BUNGKUS MAKANAN

1)     



 
Pada gambar bungkus makanan di atas, terdapat kata “Tepung Bumbu”. Kata Tepung Bumbu termasuk dalam golongan frasa nominal subordinatif (N diikuti N), Chaer (2009:124). Kata ini terdiri dari kata atau frase nominal sebagai UP, diikuti frase nominal sebagai UP atau Atr. Kata tersebut juga memiliki makna gramatikal ‘campuran’ atau ‘dicampur dengan’ dapat disusun kalau N yang pertama memiliki komponen makna (+ barang) atau (+ nama barang)  dan N yang kedua memiliki komponen makna (+ benda) atau (+ benda campuran). Kata Tepung Bumbu juga termasuk dalam kategori frase endosentrik yang koordinatif, Ramlan (2005:142). Setelah kata tepung, dapat dihubungkan dengan kata dan atau atau.
a)      Tepung Bumbu             Tepung dan Bumbu
        Tepung atau Bumbu

2)     










Pada gambar bungkus makanan di atas, terdapat kata “Kapal Api”. Kata Kapal Api termasuk dalam golongan frasa nominal subordinatif (N diikuti N), Chaer (2009:126). Kata ini memiliki makna gramatikal ‘memakai’ atau ‘menggunakan’ dapat disusun kalau N yang pertama memiliki komponen makna (+ benda alat) dan  N yang kedua memiliki komponen makna (+bahan yang digunakan).
Kata Kapal Api termasuk dalam kategori frase endosentrik yang atributif, Ramlan (2005:143). Karena frase golongan ini terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.

3)     









Pada gambar kemasan kaleng sarden di atas, terdapat kata “Sau s Sambal”. Kata Saus Sambal termasuk dalam golongan frasa nominal subordinatif (N diikuti N), Chaer (2009:124). Kata ini memiliki makna gramatikal ‘campuran’ atau ‘dicampur dengan’ dapat disusun kalau N yang pertama memiliki komponen makna (+ barang) atau (+ nama barang)  dan N yang kedua memiliki komponen makna (+ benda) atau (+ benda campuran).  Kata Saus Tomat juga termasuk dalam kategori frase endosentrik yang koordinatif, Ramlan (2005:142). Setelah kata saus, dapat dihubungkan dengan kata dan atau atau.

a)      Saus Tomat                   Saus dan Tomat
        Saus atau Tomat

4)








Pada gambar kotak susu di atas, terdapat kata “Susu Bubuk”. Kata Susu Bubuk termasuk dalam golongan frasa nominal subordinatif (N diikuti N), Chaer (2009:125). Kata ini memiliki makna gramatikal ‘seperti’ atau ‘menyerupai dapat disusun kalau N yang pertama memiliki komponen makna (+ benda) dan N yang kedua memiliki komponen makna (+ ciri khas benda). Kata Susu Bubuk termasuk dalam kategori frase endosentrik yang atributif, Ramlan (2005:143). Karena frase golongan ini terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.

5)









Pada gambar kemasan botol kecap di atas, terdapat kata “kecap manis”. Kata kecap manis termasuk dalam golongan frase nominal subordinatif (N diikuti A), Chaer (2009:131). Kata ini bermakna gramatikal  ‘rasa’ atau ‘bau’ dapat disusun apabila N yang pertama memiliki komponen makna (+ benda) dan yang kedua memiliki komponen makna (+ rasa) atau (+ bau). Kata kecap manis termasuk dalam kategori frase endosentrik yang atributif, Ramlan (2005:143). Frase golongan ini terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.  

6)









Pada gambar kemasan makanan di atas, terdapat kata “jagung bakar”. Kata jagung bakar termasuk dalam golongan frase nominal subordinatif (N diikuti V) Chaer (2009:129). Bermakna gramatikal, ‘yang di…’ dapat disusun apabila N yang pertama memiliki komponen makna (+ benda) dan N yang kedua memiliki komponen makna (+ tindakan). Kata jagung bakar termasuk dalam kategori frase endosentrik yang atributif, Ramlan (2005:143). Karena frase golongan ini terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.

7)
 









Pada gambar kemasan makanan di atas, terdapat kata “mi goreng”. Kata mi goreng termasuk dalam golongan frase nominal subordinatif (N diikuti V), Chaer (2009:129). Bermakna gramatikal ‘yang di…’ dapat disusun apabila N yang pertama memiliki komponen makna (+ benda) dan V memiliki komponen makna (+ tindakan).
Kata mi goreng termasuk dalam kategori frase endosentrik yang atributif, Ramlan (2005:143). Karena frase golongan ini terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.

8)





        
Pada gambar kemasan di atas terdapat kata “tinggi serat”. Kata tinggi serat termasuk dalam golongan frase ajektifal subordinatif (A diikuti V), Chaer (2009:146). Bermakna gramatikal ‘untuk’ dapat disusun apabila unsur pertama berkategori ajektifa dan memiliki komponen makna (+ sikap batin), sedangkan unsur kedua berkategori verba dan memiliki komponen makna (+ tindakan).
Kata tinggi serat termasuk dalam kategori frase endosentrik yang atributif, Ramlan (2005:143). Karena frase golongan ini terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.




DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan proses). Jakarta: Rinekas Cipta.
Ramlan. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C.V. Karyono .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar