ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI PADA BUNGKUS MAKANAN
1.
Kesalahan Pelafalan karena Perubahan Fonem
1.1
Perubahan
Fonem Vokal
a)
Fonem
/e/ menjadi a/
Pada
gambar bungkus makanan di samping, tertera tulisan “Camilan”. Kata “Camilan”
dalam kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang benar
adalah “Cemilan”. Pelafalan ini merupakan perubahan fonem vokal /e/ menjadi
vokal /a/. Dalam Depdiknas (2008:239) kata “Cemilan“ adalah n makanan
kecil (kue,kolak,dsb); penganan; kudapan. Jadi, penulisan yang benar adalah “Cemilan
& Lauk”.
b)
Fonem /u/
menjadi /oe/
Pada gambar kemasan
makanan di samping, tertera tulisan “koepoe-koepoe”. Kata “koepoe-koepoe” dalam
kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang benar adalah “kupu-kupu”.
Pelafalan ini merupakan perubahan fonem /u / menjadi /oe/. Dalam Depdiknas
(2008:760) kata “kupu-kupu” adalah n serangga bersayap lebar, umumnya berwarna
cerah, berasal dari kepompong ulat, dapat terbang, biasanya hinggap di bunga
untuk menghisap madu. Jadi, penulisan
yang benar adalah “kupu-kupu”.
c)
Fonem
vokal /a/ menjadi /e/ dan perubahan konsonan /s/ menjadi /z/
Pada
gambar kemasan makanan di samping, tertera tulisan “gemez”. Kata “gemez” dalam
kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang benar adalah
“gemas”. Pelafalan ini merupakan perubahan vokal /a/ menjadi /e/ dan perubahan
konsonan /s/ menjadi /z/. Dalam Depdiknas (2008:435) kata “gemas” adalah a 1 sangat jengkel (marah) di hati; 2 sangat
suka (cinta) bercampur jengkel; jengkel-jengkel cinta. Jadi, penulisan yang benar adalah “gemas”.
d)
Fonem
vokal /a/ menjadi /e/
Pada gambar bungkus permen di samping, tertera tulisan “Asem”. Kata
“Asem” dalam kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang
benar adalah “Asam”. Pelafalan ini merupakan perubahan fonem vokal /a/ menjadi
vokal /e/. Dalam Depdiknas (2008:90) kata “Asam“ adalah 1 n pohon yang
besar batangnya, daunnya kecil-kecil, buahnya berpolong-polong, dan masam
rasanya. Jadi, penulisan yang benar adalah “kurang asam”.
e)
Perubahan
fonem vokal /u/ menjadi /o/
Pada
gambar kemasan makanan di samping, tertera tulisan “keropok”. Kata “keropok”
dalam kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang benar
adalah “kerupuk”. Pelafalan ini merupakan perubahan vokal /u/ menjadi /o/.
Dalam Depdiknas (2008:686) kata “kerupuk” adalah n makanan yang dibuat
dari adonan tepung dicampur dengan lumatan udang atau ikan, setelah dikukus
disayat-sayat tipis atau dibentuk dengan alat cetak, dijemur agar mudah
digoreng. Jadi, penulisan yang benar adalah “Kerupuk Udang”.
f)
Perubahan
fonem /ai/ menjadi /e/
Pada
gambar kemasan mi instan di samping, tertera tulisan “cabe”. Kata “cabe” dalam
kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang benar adalah
“cabai”. Pelafalan ini merupakan perubahan fonem /ai/ menjadi /e/. Dalam
Depdiknas (2008:760) kata “cabai” adalah n 1 tanaman perdu yang buahnya
berbentuk bulat panjang dengan ujung meruncing, apabila sudah tua berwarna
merah kecokelat-cokelatan atau hijau tua, berisi banyak biji yang pedas
rasanya. Jadi, penulisan yang benar adalah “kupu-kupu”; 2 buah cabai (bisa
dibuat sambal atau campuran sayur).
1.2
Perubahan
Fonem Konsonan
a)
Perubahan
fonem konsonan /g/ menjadi /k/
Pada
gambar bungkus permen di samping, tertera tulisan “donk”. Kata “donk” dalam
kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang benar adalah “dong”.
Pelafalan ini merupakan perubahan fonem konsonan /g/ menjadi konsonan /k/. Dalam Depdiknas (2008:340) kata
“dong” adalah p cak kata yang dipakai di belakang kata atau kalimat
untuk pemanis atau pelembut. Jadi,
penulisan yang benar adalah “senyum dong”.
2.
Kesalahan Pelafalan karena Penghilangan Fonem
2.1
Penghilangan
Fonem Vokal
a)
Penghilangan
fonem /e/
Pada gambar kemasan makanan ringan di samping, tertera tulisan “coklat”.
Kata “coklat” dalam kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan
yang benar adalah “cokelat”. Pelafalan ini merupakan termasuk pada kategori
penghilangan fonem /e/. Dalam Depdiknas (2008:272) kata “cokelat” adalah n 1
merah kehitam-hitaman seperti warna sawo matang; 2 mengandung warna cokelat. Jadi,
penulisan yang benar adalah “cokelat”.
2.2
Penghilangan
Fonem Konsonan
a)
Penghilangan
fonem /k/ dan perubahan fonem /s/ menjadi /c/
Pada gambar bungkus permen di samping, tertera tulisan “maacih”.
Kata “maacih” dalam kaidah bahasa Indonesia tidak benar, karena maacih itu
merupakan bahasa fokem atau bahasa gaul, seharusnya penulisan yang benar adalah
“makasih”. Alangkah baiknya kata “makasih” ini dilengkapi dengan kata “terima”,
diletakkan pada awal kata “makasih”. Sehingga menjadi bentuk kata baku menjadi
“terimakasih”. Pelafalan ini merupakan termasuk pada kategori penghilangan fonem
/k/ dan perubahan fonem /s/ menjadi /c/. Dalam Depdiknas (2008:1451) kata “terimakasih”
adalah n rasa syukur. Jadi, penulisan yang benar adalah “terimakasih”.
3.
Kesalahan Pelafalan karena Penambahan Fonem
3.1
Penambahan
Fonem Vokal
a)
Penambahan
fonem / a /
Pada kemasan mi yang terdapat pada gambar di samping tertera
tulisan “Sedaap”. Penulisan sedaap ini termasuk pada kategori penambahan fonem
vokal /a/. Seharusnya bentuk baku dari penulisan tersebut adalah “Sedap”. Dalam
Depdiknas (2008:1237) kata sedap adalah a 1 Enak (nyaman, senang)
tentang perasaan pada umumnya; 2 Harum; 3 Lezat.
b)
Penambahan fonem / i /
Pada kemasan makanan ringan yang terdapat pada gambar di samping
tertera tulisan “Siip”. Penulisan siip ini termasuk pada kategori penambahan
fonem vokal /i/. Seharusnya bentuk baku dari penulisan tersebut adalah “Sip”.
Dalam Depdiknas (2008:1316) kata sip adalah a cak 1 bebas atau
terlindung dari bahaya; aman; 2 bebas dari kemungkinan menderita kerugian,
kehilangan, kerusakan, dsb; terjamin; 3 bebas dari ketidakpastian; mantep,
elok, baik, sempurna.
c)
Penambahan
fonem vokal /u/ dan penghilangan fonem
vokal /e/
Pada kemasan mi instan yang terdapat pada gambar di samping tertera
tulisan “kriuuk”. Penulisan kriuuk ini termasuk pada kategori penambahan fonem
vokal /u/ dan penghilangan fonem vokal /e/. Seharusnya bentuk baku dari
penulisan tersebut adalah “keriuk”. Dalam Depdiknas (2008:681) keriuk adalah n
tiruan bunyi ayam jantan berkokok.
Pada kemasan makanan ringan yang terdapat pada gambar di samping
tertera tulisan “Saluut”. Penulisan saluut ini termasuk pada kategori
penambahan fonem vokal /u/. Seharusnya bentuk baku dari penulisan tersebut
adalah “Salut”. Dalam Depdiknas (2008:1211) kata 1salut adalah n
1 sampul; sarung; pembungkus; selongsong; 2 wadah pelindung. 2salut
adalah n hormat; penghormatan.
d)
Penambahan
fonem / o /
Pada kemasan permen yang
terdapat pada gambar di samping tertera tulisan “Bom”. Penulisan bom ini
termasuk pada kategori penambahan fonem vokal /o/. Seharusnya bentuk baku dari
penulisan tersebut adalah “Bom”. Dalam Depdiknas (2008:205) kata 1bom
adalah n senjata yang berbentu seperti peluru besar yang berisi bahan
peledak untuk menimbulkan kerusakan besar. 2bom adalah n 1 kayu penarik pedati (dokar dsb); 2 kayu palang
(perintang pelabuhan); 3 pelabuhan; pabean. 3bom adalah Bk n tombak
yang dipakai untuk mas kawin.
3.2
Penambahan
Fonem Konsonan
a)
Penambahan fonem /c/
Pada gambar bungkus permen di samping, tertera tulisan “Lucu Dech”.
Kata “lucu”, dalam kaidah bahasa Indonesia sudah benar, tetapi pada penulisan
“dech” tidak benar. Dalam Depdiknas (2008:844) kata “lucu“ adalah a menggelikan
hati; menimbulkan tertawa; jenaka, sedangkan kata “dech” tidak sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia, seharusnya dituliskan dengan tulisan “deh”. Dalam
Depdiknas (2008:304) kata deh adalah p kata yang digunakan untuk
mengukuhkan kata-kata atau maksud kawan bicara. Jadi, penulisan yang benar
adalah “Lucu Deh”.
b)
Penambahan
fonem /h/
Pada kemasan
makanan yang terdapat pada gambar di samping tertera tulisan “Ahh”. Penulisan Ahh
ini termasuk pada kategori penambahan fonem konsonan /h/. Seharusnya bentuk
baku dari penulisan tersebut adalah “Ah”. Dalam Depdiknas (2008:18) kata Ah
adalah p kata seru yang menyatakan
perasaan kecewa, menyesal, keheranan, tidak setuju.
DAFTAR
PUSTAKA
Setyawati,
Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar