Selasa, 18 November 2014

TUGAS 1, ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI PADA BUNGKUS MAKANAN



ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI PADA BUNGKUS MAKANAN

1.   Kesalahan Pelafalan karena Perubahan Fonem
1.1        Perubahan Fonem Vokal
a)   Fonem /e/ menjadi a/
Pada gambar bungkus makanan di samping, tertera tulisan “Camilan”. Kata “Camilan” dalam kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang benar adalah “Cemilan”. Pelafalan ini merupakan perubahan fonem vokal /e/ menjadi vokal /a/. Dalam Depdiknas (2008:239) kata “Cemilan“ adalah n makanan kecil (kue,kolak,dsb); penganan; kudapan.  Jadi, penulisan yang benar adalah “Cemilan & Lauk”.


b)    Fonem /u/  menjadi /oe/
      Pada gambar kemasan makanan di samping, tertera tulisan “koepoe-koepoe”. Kata “koepoe-koepoe” dalam kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang benar adalah “kupu-kupu”. Pelafalan ini merupakan perubahan fonem /u / menjadi /oe/. Dalam Depdiknas (2008:760) kata “kupu-kupu” adalah n  serangga bersayap lebar, umumnya berwarna cerah, berasal dari kepompong ulat, dapat terbang, biasanya hinggap di bunga untuk menghisap madu.  Jadi, penulisan yang benar adalah “kupu-kupu”.

c)      Fonem vokal /a/ menjadi /e/ dan perubahan konsonan /s/ menjadi /z/
Pada gambar kemasan makanan di samping, tertera tulisan “gemez”. Kata “gemez” dalam kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang benar adalah “gemas”. Pelafalan ini merupakan perubahan vokal /a/ menjadi /e/ dan perubahan konsonan /s/ menjadi /z/. Dalam Depdiknas (2008:435) kata “gemas” adalah a  1 sangat jengkel (marah) di hati; 2 sangat suka (cinta) bercampur jengkel; jengkel-jengkel cinta.  Jadi, penulisan yang benar adalah “gemas”.




d)     Fonem vokal /a/ menjadi /e/
Pada gambar bungkus permen di samping, tertera tulisan “Asem”. Kata “Asem” dalam kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang benar adalah “Asam”. Pelafalan ini merupakan perubahan fonem vokal /a/ menjadi vokal /e/. Dalam Depdiknas (2008:90) kata “Asam“ adalah 1 n pohon yang besar batangnya, daunnya kecil-kecil, buahnya berpolong-polong, dan masam rasanya. Jadi, penulisan yang benar adalah “kurang asam”.



e)   Perubahan fonem vokal /u/ menjadi /o/
Pada gambar kemasan makanan di samping, tertera tulisan “keropok”. Kata “keropok” dalam kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang benar adalah “kerupuk”. Pelafalan ini merupakan perubahan vokal /u/ menjadi /o/. Dalam Depdiknas (2008:686) kata “kerupuk” adalah n makanan yang dibuat dari adonan tepung dicampur dengan lumatan udang atau ikan, setelah dikukus disayat-sayat tipis atau dibentuk dengan alat cetak, dijemur agar mudah digoreng. Jadi, penulisan yang benar adalah “Kerupuk Udang”.

f)       Perubahan fonem /ai/ menjadi /e/
Pada gambar kemasan mi instan di samping, tertera tulisan “cabe”. Kata “cabe” dalam kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang benar adalah “cabai”. Pelafalan ini merupakan perubahan fonem /ai/ menjadi /e/. Dalam Depdiknas (2008:760) kata “cabai” adalah n 1 tanaman perdu yang buahnya berbentuk bulat panjang dengan ujung meruncing, apabila sudah tua berwarna merah kecokelat-cokelatan atau hijau tua, berisi banyak biji yang pedas rasanya. Jadi, penulisan yang benar adalah “kupu-kupu”; 2 buah cabai (bisa dibuat sambal atau campuran sayur).

1.2     Perubahan Fonem Konsonan
a)   Perubahan fonem konsonan /g/ menjadi /k/
Pada gambar bungkus permen di samping, tertera tulisan “donk”. Kata “donk” dalam kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang benar adalah “dong”. Pelafalan ini merupakan perubahan fonem konsonan /g/ menjadi  konsonan /k/. Dalam Depdiknas (2008:340) kata “dong” adalah p cak kata yang dipakai di belakang kata atau kalimat untuk pemanis atau pelembut.  Jadi, penulisan yang benar adalah “senyum dong”.

2.   Kesalahan Pelafalan karena Penghilangan Fonem
2.1     Penghilangan Fonem Vokal
a)   Penghilangan fonem /e/
Pada gambar kemasan makanan ringan di samping, tertera tulisan “coklat”. Kata “coklat” dalam kaidah bahasa Indonesia tidak benar, seharusnya penulisan yang benar adalah “cokelat”. Pelafalan ini merupakan termasuk pada kategori penghilangan fonem /e/. Dalam Depdiknas (2008:272) kata “cokelat” adalah n 1 merah kehitam-hitaman seperti warna sawo matang; 2 mengandung warna cokelat. Jadi, penulisan yang benar adalah “cokelat”.


2.2     Penghilangan Fonem Konsonan
a)   Penghilangan fonem /k/ dan perubahan fonem /s/ menjadi /c/
Pada gambar bungkus permen di samping, tertera tulisan “maacih”. Kata “maacih” dalam kaidah bahasa Indonesia tidak benar, karena maacih itu merupakan bahasa fokem atau bahasa gaul, seharusnya penulisan yang benar adalah “makasih”. Alangkah baiknya kata “makasih” ini dilengkapi dengan kata “terima”, diletakkan pada awal kata “makasih”. Sehingga menjadi bentuk kata baku menjadi “terimakasih”. Pelafalan ini merupakan termasuk pada kategori penghilangan fonem /k/ dan perubahan fonem /s/ menjadi /c/. Dalam Depdiknas (2008:1451) kata “terimakasih” adalah n rasa syukur. Jadi, penulisan yang benar adalah “terimakasih”.

3.   Kesalahan Pelafalan karena Penambahan Fonem
3.1     Penambahan Fonem Vokal
a)    Penambahan fonem / a /
          
Pada kemasan mi yang terdapat pada gambar di samping tertera tulisan “Sedaap”. Penulisan sedaap ini termasuk pada kategori penambahan fonem vokal /a/. Seharusnya bentuk baku dari penulisan tersebut adalah “Sedap”. Dalam Depdiknas (2008:1237) kata sedap adalah a 1 Enak (nyaman, senang) tentang perasaan pada umumnya; 2 Harum; 3 Lezat.


b)   Penambahan fonem / i /
Pada kemasan makanan ringan yang terdapat pada gambar di samping tertera tulisan “Siip”. Penulisan siip ini termasuk pada kategori penambahan fonem vokal /i/. Seharusnya bentuk baku dari penulisan tersebut adalah “Sip”. Dalam Depdiknas (2008:1316) kata sip adalah a cak 1 bebas atau terlindung dari bahaya; aman; 2 bebas dari kemungkinan menderita kerugian, kehilangan, kerusakan, dsb; terjamin; 3 bebas dari ketidakpastian; mantep, elok, baik, sempurna.



c)   Penambahan fonem vokal /u/ dan penghilangan fonem  vokal /e/
Pada kemasan mi instan yang terdapat pada gambar di samping tertera tulisan “kriuuk”. Penulisan kriuuk ini termasuk pada kategori penambahan fonem vokal /u/ dan penghilangan fonem vokal /e/. Seharusnya bentuk baku dari penulisan tersebut adalah “keriuk”. Dalam Depdiknas (2008:681) keriuk adalah n tiruan bunyi ayam jantan berkokok.


Pada kemasan makanan ringan yang terdapat pada gambar di samping tertera tulisan “Saluut”. Penulisan saluut ini termasuk pada kategori penambahan fonem vokal /u/. Seharusnya bentuk baku dari penulisan tersebut adalah “Salut”. Dalam Depdiknas (2008:1211) kata 1salut adalah n 1 sampul; sarung; pembungkus; selongsong; 2 wadah pelindung. 2salut adalah n hormat; penghormatan.

d)  Penambahan fonem / o /
 Pada kemasan permen yang terdapat pada gambar di samping tertera tulisan “Bom”. Penulisan bom ini termasuk pada kategori penambahan fonem vokal /o/. Seharusnya bentuk baku dari penulisan tersebut adalah “Bom”. Dalam Depdiknas (2008:205) kata 1bom adalah n senjata yang berbentu seperti peluru besar yang berisi bahan peledak untuk menimbulkan kerusakan besar. 2bom adalah n 1  kayu penarik pedati (dokar dsb); 2 kayu palang (perintang pelabuhan); 3 pelabuhan; pabean. 3bom adalah Bk n tombak yang dipakai untuk mas kawin.



3.2        Penambahan Fonem Konsonan
a)   Penambahan  fonem /c/
Pada gambar bungkus permen di samping, tertera tulisan “Lucu Dech”. Kata “lucu”, dalam kaidah bahasa Indonesia sudah benar, tetapi pada penulisan “dech” tidak benar. Dalam Depdiknas (2008:844) kata “lucu“ adalah a menggelikan hati; menimbulkan tertawa; jenaka, sedangkan kata “dech” tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, seharusnya dituliskan dengan tulisan “deh”. Dalam Depdiknas (2008:304) kata deh adalah p kata yang digunakan untuk mengukuhkan kata-kata atau maksud kawan bicara. Jadi, penulisan yang benar adalah “Lucu Deh”.

b)   Penambahan fonem /h/
Pada kemasan makanan yang terdapat pada gambar di samping tertera tulisan “Ahh”. Penulisan Ahh ini termasuk pada kategori penambahan fonem konsonan /h/. Seharusnya bentuk baku dari penulisan tersebut adalah “Ah”. Dalam Depdiknas (2008:18) kata Ah adalah  p kata seru yang menyatakan perasaan kecewa, menyesal, keheranan, tidak setuju.

 

DAFTAR PUSTAKA

Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar