Nama
: Suci Vianty
Leovika
Kelas
: 5 F
NPM
: 126211921
MK : Sintaksis
ANALISIS FRASE PADA BUNGKUS MAKANAN
1)
Pada gambar bungkus makanan di atas, terdapat kata “Tepung Bumbu”.
Kata Tepung Bumbu termasuk dalam golongan frasa nominal subordinatif (N
diikuti N), Chaer (2009:124). Kata ini terdiri dari kata atau frase nominal
sebagai UP, diikuti frase nominal sebagai UP atau Atr. Kata tersebut juga
memiliki makna gramatikal ‘campuran’ atau ‘dicampur dengan’ dapat disusun kalau
N yang pertama memiliki komponen makna (+ barang) atau (+ nama barang) dan N yang kedua memiliki komponen makna (+ benda)
atau (+ benda campuran). Kata Tepung Bumbu juga termasuk dalam kategori
frase endosentrik yang koordinatif, Ramlan (2005:142). Setelah kata tepung,
dapat dihubungkan dengan kata dan atau atau.
a)
Tepung
Bumbu → Tepung dan Bumbu
→ Tepung atau Bumbu
2)
Pada
gambar bungkus makanan di atas, terdapat kata “Kapal Api”. Kata Kapal Api
termasuk dalam golongan frasa nominal subordinatif (N diikuti N), Chaer (2009:126).
Kata ini memiliki makna gramatikal ‘memakai’ atau ‘menggunakan’ dapat disusun
kalau N yang pertama memiliki komponen makna (+ benda alat) dan N yang kedua memiliki komponen makna (+bahan
yang digunakan).
Kata
Kapal Api termasuk dalam kategori frase endosentrik yang atributif, Ramlan
(2005:143). Karena frase golongan ini terdiri dari unsur-unsur yang tidak
setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata
penghubung dan atau atau.
3)
Pada gambar kemasan kaleng sarden di atas, terdapat kata “Sau s
Sambal”. Kata Saus Sambal termasuk dalam golongan frasa nominal
subordinatif (N diikuti N), Chaer (2009:124). Kata ini memiliki makna
gramatikal ‘campuran’ atau ‘dicampur dengan’ dapat disusun kalau N yang pertama
memiliki komponen makna (+ barang) atau (+ nama barang) dan N yang kedua memiliki komponen makna (+
benda) atau (+ benda campuran). Kata Saus
Tomat juga termasuk dalam kategori frase endosentrik yang koordinatif, Ramlan
(2005:142). Setelah kata saus, dapat dihubungkan dengan kata dan
atau atau.
a)
Saus
Tomat → Saus dan Tomat
→ Saus
atau Tomat
4)
Pada gambar kotak susu di atas,
terdapat kata “Susu Bubuk”. Kata Susu Bubuk termasuk dalam golongan
frasa nominal subordinatif (N diikuti N), Chaer (2009:125). Kata ini memiliki makna gramatikal ‘seperti’ atau ‘menyerupai
dapat disusun kalau N yang pertama memiliki komponen makna (+ benda) dan N yang
kedua memiliki komponen makna (+ ciri khas benda). Kata Susu Bubuk termasuk
dalam kategori frase endosentrik yang atributif, Ramlan (2005:143). Karena
frase golongan ini terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu,
unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan atau
atau.
5)
Pada gambar kemasan botol kecap di
atas, terdapat kata “kecap manis”. Kata kecap manis termasuk dalam
golongan frase nominal subordinatif (N diikuti A), Chaer (2009:131). Kata ini bermakna gramatikal
‘rasa’ atau ‘bau’ dapat disusun apabila N yang pertama memiliki komponen
makna (+ benda) dan yang kedua memiliki komponen makna (+ rasa) atau (+ bau).
Kata kecap manis termasuk dalam kategori frase endosentrik yang atributif,
Ramlan (2005:143). Frase golongan
ini terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya
tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
6)
Pada gambar kemasan makanan di atas,
terdapat kata “jagung bakar”. Kata jagung bakar termasuk dalam golongan
frase nominal subordinatif (N diikuti V) Chaer (2009:129). Bermakna gramatikal,
‘yang di…’ dapat disusun apabila N yang pertama memiliki komponen makna (+
benda) dan N yang kedua memiliki komponen makna (+ tindakan). Kata jagung
bakar termasuk dalam kategori frase endosentrik yang atributif, Ramlan
(2005:143). Karena frase golongan ini terdiri dari unsur-unsur yang tidak
setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata
penghubung dan atau atau.
7)
Pada
gambar kemasan makanan di atas, terdapat kata “mi goreng”. Kata mi goreng
termasuk dalam golongan frase nominal subordinatif (N diikuti V), Chaer (2009:129).
Bermakna gramatikal ‘yang di…’ dapat disusun apabila N yang pertama memiliki
komponen makna (+ benda) dan V memiliki komponen makna (+ tindakan).
Kata
mi goreng termasuk dalam kategori frase endosentrik yang atributif,
Ramlan (2005:143). Karena frase golongan ini terdiri dari unsur-unsur yang
tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata
penghubung dan atau atau.
8)
Pada gambar
kemasan di atas terdapat kata “tinggi serat”. Kata tinggi serat termasuk
dalam golongan frase ajektifal subordinatif (A diikuti V), Chaer (2009:146).
Bermakna gramatikal ‘untuk’ dapat disusun apabila unsur pertama berkategori
ajektifa dan memiliki komponen makna (+ sikap batin), sedangkan unsur kedua
berkategori verba dan memiliki komponen makna (+ tindakan).
Kata
tinggi serat termasuk dalam kategori frase endosentrik yang atributif,
Ramlan (2005:143). Karena frase golongan ini terdiri dari unsur-unsur yang
tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata
penghubung dan atau atau.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan
proses). Jakarta: Rinekas Cipta.
Ramlan. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia
Sintaksis. Yogyakarta: C.V. Karyono .